Rabu, 19 Mei 2010

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS PADA PT. GT KABEL INDONESIA TBK

Judul : ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS

DAN RENTABILITAS PADA PT. GT KABEL INDONESIA TBK

Penulis :Surya Putra

Waktu Penerbitan :2003

Lembaga Penerbitan : Universitas gunadarma

Volume & No :Vol.3 No.10 tahun 2003

Kesimpulan-kesimpulan :

1. Pendahuluan

2. Landasan teori

3. Metode penelitian

4. Hasil dan pembahasan

5. Kesimpulan & saran

resume 2

IDENTIFIKASI FAKTOR FUNDAMENTAL DENGAN

RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC

DI BURSA EFEK INDONESIA

Hubungan antara peubah dengan peubah yang terdapat dalam pengamatan menunjukkan bahwa antara faktor fundamental yang dianalisis, yang memiliki hubungan yang cukup tinggi dengan return saham adalah Debt Equity Ratio yaitu sebesar 0,829, Net Profit Margin sebesar 0,766, dan Return On Asset sebesar 0,656. Sedangkan faktor fundamental lainnya tidak memiliki hubungan dengan return saham.

Hubungan antar objek pengamatan dengan peubah dalam penelitian ini terdapat pada industri pertambangan dan properti, real estate & kontruksi bangunan yang berhubungan dengan return saham dan Debt To Equity Ratio; industri keuangan memiliki hubungan dengan Price Earning Ratio, Return On Equity dan Return On Assets; dan industri rupa-rupa dengan industri infrastruktur hanya berhubungan dengan net profit margin. Sedangkan pada industri dasar dan perdagangan tidak berhubungan dengan peubah manapun.

Menjelaskan hubungan antara objek pengamatan dengan objek pengamatan. Objek pengamatan terbagi menjadi 4 objek pengamatan yang memiliki kesamaan sifat, yaitu industri pertambangan dan industri properti, real estate & kontruksi bangunan; objek pengamatan yang kedua yaitu hanya industri keuangan; objek pengamatan yang ketiga adalah industri rupa-rupa dan industri infrastruktur; dan yang terakhir adalah aneka industri dan perdagangan.

Selasa, 18 Mei 2010

resume 1

KEBIJAKAN DEVIDEN (DEVIDEN POLICY )

Pengertian Kebijakan deviden merupakan bagian yang tidak dapat dipisahan dengan keputusan pendanaan perusahaan. Secara definisi, kebijakan deviden adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk deviden atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi di masa yang akan dating.Pendapat Kebijakan Deviden1.Pendapat tentang ketidakrelevanan deviden (irrelevant theory)Pendapat ini dikemukakan oleh Modigliani dan Miller, yang memberikan argumentasi bahwa pembagian laba dalam bentuk deviden tidak relevan dengan peningkatan kemakmuran atau kekayaan pemegang saham. Karena deviden pay out ratio hanya merupakan bagian kecil dari keputusan pendanaan perusahaan, nilai perusahaan ditentukan tersendiri oleh kemampuan aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba atau kebijakan investasi.2.Pendapat tentang relevansi deviden (relevant theory) Deviden adalah relevan untuk kondisi yang tidak pasti, investor dapat dipengaruhi oleh kebijakan deviden.Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden1.Kebutuhan dana bagi perusahaanSemakin besar kebutuhan dana perusahaan berarti semakin kecil kemampuan untuk membayar deviden. Penghasilan perusahaan akan digunakan terlebih dahulu untuk memenuhi kebutuhan dananya (semua proyek investasi yang menguntungkan) baru sisanya untuk pembayaran deviden.

Likuiditas perusahaanLikuiditas perusahaan merupakan salah satu pertimbangan utama dalam kebijakan deviden. Karena deviden merupakan arus kas keluar, maka semakin besar jumlah kas yang tersedia dan likuiditas perusahaan, semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayar deviden. Apabila manajemen ingin memelihara likuiditas dalam mengantisipasi adanya ketidakpastian dan agar mempunyai fleksibilitas keuangan, kemungkinan perusahaan tidak akan membayar deviden dalam jumlah yang besar.3.Kemampuan untuk meminjamApabila perusahaan mempunyai kemampuan yang tinggi untuk mendapatkan pinjaman, hal ini juga merupakan fleksibilitas keuangan yang tinggi sehingga kemampuan untuk membayar dividen juga tinggi. Jika perusahaan memerlukan pendanaan melalui hutang, manajemen tidak perlu mengkhawatirkan pengaruh dividen kas terhadap likuiditas perusahaan4.Pembatasan dalam perjanjian hutangPembatasan digunakan oleh para kreditur untuk menjaga kemampuan perusahaan tersebut membayar hutangnya. 5.Pengendalian PerusahaanApabila suatu perusahaan membayar deviden yang sangat besar, maka perusahaan mungkin menaikkan modal di waktu yang akan datang melalui penjualan sahamnya untuk membiayai kesempatan investasi yang menguntungkan. Dengan bertambahnya jumlah saham yang beredar,